Memaknai JOMM

JOMM Logo1-3 Juli yang lalu bersama 230-an OMK (Orang Muda Katolik), saya join dalam sebuah acara bernama JOMM (Jumpa Orang Muda Misioner) SVD Distrik Jakarta. Acara yang dipersiapkan dari awal tahun ini berisikan OMK dari 5 paroki di Keuskupan Agung Jakarta yang dilayani oleh para Romo SVD.

Bersama teman-teman di sie acara, kami telah mempersiapkan acara ini dengan cukup “njelimet”. Tak heran  jika survey yang kami lakukan hingga 3 kali! Bukan hanya untuk melihat kondisi tempat, tetapi juga bersilaturahmi dengan warga sekitar karena ada beberapa kegiatan yang melibatkan RT setempat.

Selama acara berlangsung, saya memiliki 12 pasukan khusus, yang disebut sebagai fasilitator+ 1 tim supporting yang mensupport perlengkapan sie acara.  Para fasilitator ini telah dibekali dengan pelatihan 2 hari, dimulai dari kompetensi seorang fasil, cara melakukan debrief, pengenalan acara, hingga simulasi permainan.

Hari 1 – 1 Juli 2016

Acara yang bertempat di Tugu Wacana SVD, Cisarua ini dimulai tanggal 1 Juli pukul 15.00. Berperan sebagai MC, acara saya mulai dengan adu yel-yel paroki, beberapa games perkenalan, nyanyi bersama lagu Mars dan Theme Song JOMM, dan juga misa pembukaan.

Misa yang dibawakan dengan konselebran 9 pastor ini ditutup dengan simbolisasi pembukaan backdrop. Selepas misa, acara dilanjutkan dengan makan malam dan setelah itu acara diberikan kepada tim fasil. Seluruh peserta yang tergabung dalam 12 kelompok bernamakan suku-suku di Indonesia, larut dalam kebahagiaan bersama dengan para fasil yang memandu dimulai dari perkenalan  antar anggota kelompok, beberapa permainan singkat, dan ditutup dengan pembuatan yel-yel. Acara hari pertama ditutup dengan Adorasi.

This slideshow requires JavaScript.

Hari 2- 2 Juli 2016

Dimulai dengan bangun jam 5 pagi, acara dilanjutkan dengan olahraga bersama. Olahraga singkat ini dipandu oleh 3 orang fasil. Setelah itu peserta dipersilahkan untuk mandi dan acara dilanjutkan dengan misa pagi.

Setelah misa pagi, acara dilanjutkan dengan 2 sesi internal berisikan mengenai Spiritualitas SVD oleh Rm Sigit dan 4 Matra Khas SVD oleh Rm Joko Wayan. Pembawaan para Romo yang segar membuat peserta begitu menyimak dan tidak mengantuk selama sesi berlangsung.

Acara hari ke2 dilanjutkan dengan kegiatan outdoor. Para kelompok akan didampingi oleh fasil akan masuk ke dalam 3 pos permainan, termasuk high risk games, yaitu Elvis Walk. Tampak raut semangat peserta masuk ke pos demi pos. Dengan konsep “kompetisi”, aroma permainan semakin hidup. Tidak ada kata menyerah di kamus peserta.

Kegiatan outdoor ditutup dengan kegiatanfinal project dimana peserta tidak lagi tersekat di kelompok tetapi berbaur menjadi satu untuk menyelesaikan tugas. Disinilah kehebatan peserta. Mereka mampu menyelesaikan permainan di saat waktu masih bersisa 30 menit! *tepuk salut* 😀

Acara dilanjutkan dengan persiapan api unggun. Setiap kelompok telah memiliki tugas yang harus ditampilkan selama api unggun berlangsung. Kembali lagi, di sinilah kehebatan peserta. Waktu yang diberikan hanya 1,5 jam, tetapi mereka mampu menampilkan penampilan yang luar biasa. Waktu persiapan yang sempit seolah tidak menjadi halangan bagi mereka untuk menampilkan yang terbaik. Acara hari ke 2 ditutup dengan ibadat malam di depan api unggun.

This slideshow requires JavaScript.

Hari 3- 3 Juli 2016

Acara hari ke3 dimulai dengan ibadat pagi dan dilanjutkan dengan beberapa kegiatan sosial. Kegiatan sosial ini merupakan puncak kegiatan JOMM di mana para peserta diutus dalam beberapa misi. Kegiatan yang bersifat melayani ini terbagi atas 5 misi, yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, bersih-bersih masjid, menghias tong sampah untuk diberikan kepada warga, pembagian sembako, dan bersih-bersih area dalam dan luar wisma. Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan bersih-bersih masjid dilakukan langsung di area warga, sementara yang lain dilakukan di area wisma, termasuk pembagian sembako. Panitia sudah menyebarkan 50 kupon kepada warga sekitar dan dapat diambil oleh warga pada hari Minggu.

Kegiatan sosial ini berlangsung kurang lebih 3 jam dan dilanjutkan dengan misa hari Minggu. Setelah misa ,acara dilanjutkan dengan persiapan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang membahas kegiatan selanjutnya dari acara JOMM di setiap paroki. Setiap paroki berkumpul dan membuat rencana-rencana masing-masing yang dapat diimplementasi ke depannya. Acara 3 hari ini ditutup dengan berkat dari Romo pukul 15.30.

This slideshow requires JavaScript.

——————————————————————————————————————————-

Dari kegiatan “super padat” tersebut, ada beberapa poin refleksi yang dapat diambil:

  1. Jangan lelah bekerja di ladang Tuhan

Bisa dilihat bahwa acara JOMM ini diatur dengan cukup padat. Setiap hari tidur tidak lebih dari 5 jam. Jangan tanya panitia, karena jam tidurnya pasti lebih kurang. Pada hari ke 3 terlihat beberapa peserta suaranya mulai hilang dan terlihat kelelahan. Tapi ketika melihat mereka begitu antusias melakukan kegiatan sosial, rasa capai itu seolah sirna. Mereka terlihat ceria dan saling memberi semangat satu sama lain. Awesome! 🙂

  1. Kerja sama tim

Patut diapresiasi adalah tim panitia. Persiapan dari awal tahun terbayar tuntas di hari H. Memang tidak ada acara yang sempurna 100%, tetapi melihat kebersamaan dan kekompakan panitia kemarin patut diacungi jempol. Saya teringat bagaimana tim perlengkapan dengan sigap memindahkan kayu-kayu api unggun dari atas biara untuk dibawa turun ke lapangan bawah, atau bagaimana tim perlengkapan dan keamanan bersama-sama mengatur tempat pelaksanaan api unggun, mulai dari terpal, sound system, serta pencahayaan. Jangan lupa juga kehebatan tim konsumsi yang memastikan semua peserta dan panitia tidak lupa mengisi perutnya, tidak kalah hebatnya tim dokumentasi yang lalu lalang sana-sini untuk mengabadikan momen yang tidak akan terulang lagi. Patut diapresiasi juga tim keamanan yang memastikan semua area aman dan juga memastikan peserta dan panitia bangun on time, patut diapresiasi juga para Romo yang dengan setia mendampingi OMK dalam kegiatan ini. Tim P3K juga tak kalah hebat dengan cepat membantu dan mengobati peserta dan panitia yang sakit. Tak ketinggalan juga para aktor sebelum hari H, seperti tim koordinator paroki, sekretaris, bendahara, dan tim dana usaha yang memastikan persiapan sebelum hari H berjalan dengan baik. Serta tak lupa juga saya memberikan apresiasi untuk tim sie acara dan para fasilitator yang luar biasa. You did it, guys! 🙂

  1. Melayani

Poin terakhir dari refleksi ini adalah melayani. Panitia melayani peserta, peserta melayani peserta, panita dan peserta melayani warga sekitar. Jangan tanya betapa tersentuhnya peserta yang “kebagian” tugas untuk pemeriksaan kesehatan dan bersih-bersih masjid. Ada cerita dari seorang fasil mengenai pemeriksaan kesehatan di sini. Ada juga peserta yang komentar, “rumah sendiri aja gak pernah diberesin. Lah di JOMM, masjid orang dibersihin. Wisma dan jalan rayanya kita bersihin juga.” Poin pentingnya bukanlah seremonial aktivitas saja, melainkan pelayanan tulus yang dilakukan dari hati.

Sahabat sekalian, selamat memaknai JOMM.

Salam Damai,
Ewaldo Reis Amaral

Baca Juga Inspirasi dari Seorang Muhammad Ali

Baca Juga Pembelajaran dari Leicester City

Baca Juga Perihal Khawatir

Dokumentasi: Panitia (lengkap di sini)

One thought on “Memaknai JOMM

Leave a comment