Di masa pandemi ini tidak terpungkiri bahwa aktifitas pembelajaran juga mulai pindah haluan dari offline menuju online. Salah satu yang menjadi trending adalah belajar melalui video courses di MOOC (Massive Open Online Course). Metode ini menjadi salah satu alternatif bagi pembelajar yang ingin terus meng-update ilmu tanpa harus bertatap muka dengan pengajarnya. Selain itu dikarenakan sifatnya yang fleksibel, kecepatan untuk menyelesaikan suatu modul ada di tangan para pembelajar masing-masing.
Akan tetapi di balik kemudahan dan fleksibelitasnya, terdapat juga hal-hal yang perlu kita perhatikan jika ingin belajar secara efektif dan efisien melalui metode tersebut â setidaknya dari pengalaman saya menjadi user di beberapa platform MOOC. Di bawah ini adalah 5 hal yang saya pelajari dari proses belajar saya melalui video courses di MOOC.
- Identifikasi apa yang benar-benar ingin kita pelajari
Sesuai dengan namanya, MOOC bersifat masif. Sarana pebelajaran tersedia begitu banyak, tanpa perlu diimbangi bertambahnya jumlah pengajar. Alhasil, ada banyak sekali jenis modul pembelajaran yang dapat diikuti. Dan surprisingly, banyak juga modul (yang dikemas dengan nama judul menarik) yang begitu mengugah untuk dipelajari.
Jika kita tidak mengidentifikasi apa materi yang benar-benar kita ingin pelajari, nantinya MOOC akan menyerupai online shopping. Kita mendaftarkan diri ke begitu banyak modul sehingga âshopping cartâ akan menjadi penuh. Dampaknya? Berdasarkan pengalaman saya, kita akan kesusahan untuk menyelesaikan 1 modul karena tertarik untuk belajar modul lainnya.
So, bagaimana melakukan proses identifikasi ini? Yang saya lakukan adalah melihat kebutuhan saya sebagai seorang professional ataupun seorang individu. Saya melakukan self-assessment – skill apa yang harus saya miliki saat ini untuk menunjang karir professional dan/atau kehidupan pribadi saya. Pada akhirnya self-assessment ini akan berbentuk daftar yang panjang. Yang harus kita lakukan berikutnya melakukan sorting dengan memilih skill apa yang benar-benar urgent untuk dipelajari.
Hal positif yang kita dapat jika kita benar-benar melakukan identifikasi ini adalah kita akan belajar hal-hal yang relevan dengan kondisi kita saat ini. Hal tersebut juga mendorong motivasi kita untuk bisa menyelesaikan modul tersebut, karena seringkali tapi motivasi yang kuat, modul tersebut akan mandek di tengah jalan.
- Research the instructor
Setelah melakukan self-assessment, kita akan dihadapkan pada beberapa pilihan modul atau video courses untuk dipelajari. Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah cari tahu lebih detail mengenai pengajar di modul tersebut. Apa saja yang dicari? Apapun. Latar belakang pengajar, lulusan dari kampus mana, karir profesionalnya seperti apa, portfolio apa saja yang pernah Ia hasilkan, hingga feedback yang Ia dapatkan modul tersebut.
Biasanya saya akan menggunakan LinkedIn sebagai tool untuk melakukan research ini. Atau cara paling mudah, cukup ketik nama instruktur di google.
Untuk feedback di MOOC, saran saya jangan hanya melihat bintang/star dari modul tersebut. Tapi baca juga verbatim dari para pembelajar sebelumnya. Baca feedback yang benar-benar feedback. Kalimat feedback seperti âthis course is greatâ atau âthis is awesomeâ adalah jenis feedback yang saya abaikan. Saya akan fokus dengan jenis feedback yang membahas lebih dalam mengenai modul tersebut.
- Focus and diffuse mode
Berdasarkan Prof Barbara Oakley – professor of engineering at Oakland University in Rochester, Michigan, otak kita cukup kompleks, tetapi secara garis besar ada 2 mode otak, yaitu focus dan diffuse.
Focus adalah ketika kita mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga kita terhadap suatu hal. Sementara diffuse agak sedikit berkebalikan. Diffuse adalah mode di saat kita sedang rileks. Ketika kita sedang belajar, kita akan bolak-balik masuk dan keluar di 2 mode ini.
Ketika dalam posisi focus, otak kita berada dalam posisi âsiapâ. Hal-hal yang kita tahu dan pahami âberderingâ kencang ketika kita sedang dalam posisi ini. Saya menganalogikannya seperti kita sedang fokus mengerjakan soal ujian. Ketika sedang fokus, otak kita menyampaikan sinyal dan hal-hal yang secara kuat sudah kita pelajari dan pahami, sehingga kita mampu menjawab soal-soal ujian tersebut.
Sementara mode diffused, otak kita cenderung dalam posisi relaks dan santai. Dalam posisi ini otak kita mengizinkan kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda yang sebelumnya belum pernah kita pahami ataupun pelajari. Dalam kondisi ini kita cenderung untuk lebih kreatif sehingga hal-hal baru dapat lebih mudah dicerna.
Saran dari Prof Barbara, ketika kita belajar kita menggunakan 2 mode ini. Ketika sedang fokus belajar, kita cenderung berada di mode focus. Tetapi kita perlu break dan beralih ke mode diffuse untuk mengizinkan hal-hal yang baru dipelajari tersebut bisa ter-connect dengan pengetahuan-pengetahuan kita sebelumnya.
Oh ya, terkait dengan focus, kita juga perlu menyadari kapan waktu terbaik kita untuk belajar. Ada orang yang nyaman dengan belajar di pagi hari, tetapi ada juga yang nyaman belajar di malam hari.
- Take notes
Seperti layaknya belajar offline, berdasarkan pengalaman saya, ketika belajar melalui video kegiatan mencatat tetap perlu dilakukan. Sepanjang kita clear di poin #1, kegiatan mencatat akan menjadi hal yang menyenangkan. Catatlah poin-poin penting yang didapat dari video, lalu lakukan âtestâ dengan cara di bawah ini.
Menyambung apa yang telah dibahas di poin #3, ketika selesai dengan kondisi fokus, maka kita perlu pindah ke posisi diffuse untuk beberapa saat. Setelah itu ketika ingin kembali ke posisi fokus, gunakan catatan yang diambil tersebut sebagai âtestâ. Coba jabarkan poin-poin apa saja yang telah dipelajari ketika di posisi fokus sebelumnya tanpa melihat catatan.
- Share it to others
Setelah menyelesaikan suatu modul pembelajaran, selanjutnya adalah membagikan pengetahuan tersebut atau bahkan mengajari orang lain.
Ketika mengajari orang lain, mau tidak mau kita mengulang materi tersebut dan membuat summary dari apa yang telah kita pelajari. Dengan cara tersebut materi yang sudah kita pelajari akan lebih mudah melekat di otak.
Yup, itulah 5 poin pembelajaran yang saya dapat setelah menyelesaikan beberapa modul video courses di MOOC. Semoga artikel ini bermanfaat ya. Happy learning!
Salam Damai,
Ewaldo Amaral
Baca juga Tantangan Suksesi Para Startup
Baca juga Menikmati Ketidaktahuan
Baca juga Memaknai Kebahagiaan di Kelas Inspirasi
*sumber foto: here